Meningkatkan dan memperbaiki skin barrier rusak dengan produk skincare

Kulit adalah organ terbesar tubuh kita dan melindungi kita dari faktor-faktor eksternal seperti polusi, sinar matahari, dan infeksi. Skin barrier, atau lapisan pelindung kulit, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kelembapan kulit. Namun, terkadang skin barrier dapat rusak akibat berbagai faktor seperti penuaan, paparan lingkungan, paparan sinar UV dan penggunaan produk yang salah. 

Dalam artikel ini, skincapedia akan membahas apa itu skin barrier, gejala skin barrier terganggu, dan cara memperbaiki skin barrier dengan produk skincare.

Meningkatkan dan memperbaiki skin barrier dengan produk skincare. Sumber gambar: freepik


Apa itu skin barrier?

Yang dimaksud skin barrier atau penghalang kulit sejatinya adalah lapisan kulit paling luar.  Menurut Dr. Piliang, dikutip dari situs Cleveland Clinic, Skin-barrier terdiri dari sel-sel mati, lipid, protein, dan fatty acid yang membantu melindungi kulit dari faktor lingkungan.

Sementara bagian dalam dari kulit kita adalah living cell yang perlu dilindungi dari pengaruh eksternal supaya terlindungi dari hal-hal yang dapat merusaknya.  Jadi, skin barrier ini ibarat "armor"/baju besi yang akan melindungi semua kulit sensitif di dalamnya dari serangan "pukulan" maupun "senjata". 

Skin barrier berperan untuk menjaga kadar air di lapisan kulit tidak cepat menguap sekaligus menghalangi  zat kimia serta bakteri berbahaya untuk masuk ke dalam kulit.

Skin barrier kita ini letaknya di lapisan terluar yang disebut lapisan stratum korneum, Gaes. Jika dilihat struktur nya, skin barrier kita ini sering diibaratkan sebagai 'dinding batu bata' yang terdiri dari:

  • Corneocytes, yakni: sel-sel kulit yang kuat yang diibaratkan sebagai "batu bata".
  • Lipid, yaitu lemak alami yang diproduksi oleh kulit, yang terdiri dari ceramides, kolesterol, dan asam lemak. Mereka ini diibaratkan sebagai 'mortar' a.k.a adukan semen yang merekatkan batu bata. (Sumber referensi)
Naa, jadi batu bata + mortar = dinding yang kokoh. Corneocytes + lipid = skin barrier yang kuat.


Apa yang dapat merusak skin barrier?

Mari kita kembali ke analogi baju besi tadi. Bayangkan baju besi yang dulu kuat telah menerima beberapa pukulan, dan sekarang tidak dalam bentuk yang sama seperti dulu. Mungkin lebih tipis dari sebelumnya atau ada bagian yang penyok atau bahkan ada kerusakan yang terlihat, seperti lubang atau robekan. Dulu baju besi ini sepenuhnya melindungi kulit kita, tetapi sekarang membuat kulit kita rentan terhadap 'bahaya'.

Jika skin barrier rusak karena kondisi kulit spesifik, sebaiknya hubungi dokter kulit atau dermatologis supaya mendapat penanganan yang tepat. Kondisi medis yang berhubungan dengan skin barrier yang buruk meliputi:

  • Adult acne.
  • Atopic dermatitis (eczema).
  • Ichthyosis.
  • Rosacea.
  • Psoriasis.

Namun, menurut Dr. Pilliang, terkadang skin barrier dapat terganggu oleh sesuatu yang kalian pakai atau tidak kalian pakai. 

Ada banyak penyebab yang dapat merusak skin barrier dan membuat nya tidak berfungsi sebagaimana mestinya, contohnya:

  • Menggunakan produk skincare yang mengandung harsh chemicals.
  • Over-exfoliating atau scrubbing terlalu sering/keras.
  • Terlalu banyak menggunakan skincare dengan 'actives' ingredient yang konsentrasinya tinggi secara bersamaan.
  • Tidak menggunakan moisturizer dan sunscreen.
  • Menggunakan DIY Skincare tidak sesuai petunjuk. Well, aku pernah punya pengalaman soal ini, Gaes. Dulu kulit ku berminyak dan Berjerawat. Atas anjuran seorang teman, aku mencoba menggunakan DIY Skincare yaitu masker lemon yang katanya ampuh mengatasi kulit berminyak dan Berjerawat. Tapi karena aku terlalu fokus pada satu masalah itu, akhirnya aku terlalu sering dan bersemangat memakai masker lemon. Tapi, lama-lama kulitku jadi kering, ngelupas, kemerahan, dan perih luar biasa di area sudut hidung. Belakangan baru tahu, ternyata skin barrier rusak karena aku salah pakai.😅
  • Etc.

Tanda-tanda skin barrier terganggu

Jika kalian mengalami masalah pada kulit, kemungkinan besar skin barrier kalian mengalami gangguan. Kerusakan tersebut mungkin terlihat hanya berdasarkan apa yang terlihat dan dirasakan oleh kulit seperti:

  • Iritasi atau inflamasi
  • Meningkatnya sensitivitas kulit
  • Terasa perih diikuti dengan kemerahan yang tidak kunjung hilang.
  • Kulit terasa Kering, bersisik, ngelupas, dan kaku.
  • Gatal
  • Ada rasa terbakar pada kulit ketika kontak dengan skincare.
  • Infeksi
  • Bruntusan/jerawat
Kondisi skin Barrier bermasalah




Cara meningkatkan dan memperbaiki skin barrier dengan produk skincare 

Jika kalian mengalami tanda-tanda skin barrier sedak rusak, alangkah baiknya segera rawat dengan produk skincare yang tepat dan menggunakan nya sesuai petunjuk.

1. Pembersih wajah yang gentle

Langkah pertama dalam perawatan skin barrier adalah menggunakan cleanser yang lembut. Hindari cleanser yang mengandung bahan keras seperti alkohol, parfum yang dapat mengeringkan kulit.

Beberapa ahli dermatologi menyarankan untuk menghindari penggunaan Pembersih Soap formula dan pembersih yang mengandung SLS. Sebaiknya Pilih cleanser dengan formula low pH atau pH balance yang banyak mengandung pelembab. Dan jangan terlalu sering mencuci wajah. Cukup gunakan facial wash 2x sehari.

Berikut adalah salah satu contoh produknya:

Dear Me Beauty Skin Barrier Face Gel Cleanser

Dear Me Beauty Skin Barrier Face Gel Cleanser adalah pembersih dengan agen surfaktan lembut dan gentle, tidak mengandung alcohol maupun SLS. Memiliki kandungan ceramide dan natural moisturizing Factor serta diformulasikan dengan low pH (5,5) sehingga tidak akan mengganggu fungsi skin barrier.

2. Eksfoliasi dengan lembut

Ketika skin barrier sedang terganggu, hindari penggunaan scrub atau Chemical pilling dengan kandungan AHA BHA yang konsentrasinya tinggi. Sebaiknya pilih produk Exfo yang ditujukan untuk kulit sensitif atau produk exfolliasi dengan kandungan PHA LHA yang dinilai lebih gentle dan aman untuk kulit sensitif. 

PHA seperti lactobionic acid dan Gluconolactone juga memiliki kemampuan skin hydrating serta menjaga keseimbangan pH kulit. 

Kalian bisa mencoba produk dari Somethinc Calm Down Toner PHA 3% untuk exfolliasi lembut dengan kandungan utama Mugwort dan lactobionic acid 3% yang membantu mengikis sel kulit mati sekaligus merawat skin barrier.

3. Aplikasikan Moisturizer

Jika ingin skin barrier nya kuat dan tidak gampang menye-menye, tolong jangan skip Moisturizer. Pilih moisturizer yang mengandung ceramide, Galactomyces, hyaluronic acid, squalane, sheabutter, niacinamide maksimal 4%, atau Moisturizer yang kaya akan Emollient dan atau plant oil. Atau kalian bisa baca artikel Rekomendasi Moisturizer untuk Skin Barrier . Kandungan dalam Moisturizer ini akan menggantikan atau mensuplai kadar kelembapan, lipid dan minyak alami yang jumlahnya menipis saat skin barrier sedang terganggu.

4. Terapkan teknik slugging dengan Vaseline 

Teknik slugging adalah metode perawatan kulit yang melibatkan penggunaan lapisan tebal produk pelembap, seperti petroleum jelly atau Vaseline pada wajah sebelum tidur. Ini dapat membantu mengunci kelembapan dalam kulit. 

Ketika skin barrier lemah artinya kulit tidak memiliki jumlah lipid yang cukup. Nah, Vaseline bertindak sebagai pengganti lipid tersebut. Ingat analogi 'dinding batu bata', Vaseline mengisi celah di “mortar” kulit, sehingga lapisan penghalang berfungsi kembali. Vaseline aman dan bersifat inert secara kimia, artinya tidak menyebabkan iritasi (bahkan direkomendasikan untuk mengobati eksim pada bayi).

Skin barrier bermasalah cenderung terjadi pada kulit yang sangat kering, sebab kadar lipid di kulit nya sangat sedikit. 

Namun, karena Vaseline tidak mengandung lipid apa pun, Vaseline tidak dapat mengisi kembali lipid kulit. Artinya, ini bukanlah solusi jangka panjang untuk memperbaiki kerusakan penghalang, namun lebih merupakan solusi jangka pendek untuk membantu mengatasi gejala kerusakan skin barrier alih-alih mengatasi masalah mendasarnya. Dengan kata lain, Vaseline membantu melindungi skin barrier dengan menjadi 'pengganti' untuk sementara waktu, pada saat kulit memulihkan dirinya sendiri.

Pada saat kulit sedang kekurangan lipid yang menyebabkan skin barrier nya terganggu, Vaseline dapat bertindak sebagai temporary skin barrier (Sumber referensi)

FYI, aku pribadi sangat mengandalkan Vaseline ini ketika dermatitis atopik (eczema) ku sedang kumat, Gaes. Walaupun tidak dapat mengobati, namun setidaknya Vaseline membantu mengurangi gejala seperti kulit kering, mengelupas, dan kering. Yup, langkah ini dapat dilakukan sebagai cara yang aman untuk sementara waktu menjaga kulit yang rusak terlindungi dari TeWL dan iritasi. 

Namun, Vaseline tidak dianjurkan untuk kulit berminyak, sebab kulit berminyak tentu kadar lipid dan 'minyak' di lapisan kulit nya sudah berlebihan.😉

5. Gunakan Sunscreen

Mengenakan tabir surya adalah salah satu cara terbaik dan terpenting untuk melindungi kulit. Ada banyak jenis tabir surya, jadi luangkan sedikit waktu untuk mencari tahu produk Sunscreen mana yang tepat untuk kulit masing-masing.

Menurut Dr. Piliang “Tabir surya terbaik yang bisa kalian dapatkan adalah tabir surya yang benar-benar kalian gunakan pada kulit kalian,” “Pilih produk Sunscreen yang kalian sukai dan yang mampu kalian beli, lalu gunakan setiap hari.”


AZARINE Cicamide Barrier Sunscreen Moisturizer SPF 35 PA+++ adalah Sunscreen dengan kandungan Centella Asiatica, Squalane dan 5 Ceramide untuk merawat, membantu memperbaiki  dan melindungi skin barrier.

6. Rawat jerawat dengan hati-hati

Jangan memencet jerawat! Sebab, memencet jerawat menyebabkan trauma pada kulit dan dapat menyebabkan peradangan dan bekas luka.

Namun jika kulit sudah terlanjur rusak di sekitar jerawat, jangan malah makin nge-gas dengan menggunakan berbagai macam bahan aktif untuk mencoba memperbaiki nya. Sebaiknya, mundur sejenak dari perawatan jerawat sehingga kalian dapat fokus pada perawatan kulit yang lembut dan membiarkannya sembuh,” saran Dr. Piliang.

7. Jaga keseimbangan pH kulit

“pH” adalah singkatan dari “potensi hidrogen”, dan singkatnya, angka pH menunjukkan seberapa asam kulit kalian. PH normal kulit adalah sekitar 5,5, tetapi jika pH kulit kalian lebih tinggi atau lebih rendah, hal ini dapat merusak pelindung kulit.

Ada banyak cara menjaga keseimbangan pH kulit, diantara nya: 

  • mengaplikasikan toner setelah mencuci wajah. 
  • pilih pembersih wajah dengan formula low pH atau pH balance. 
  • jangan terlalu lama memakai Clay mask. 
  • Menjaga keseimbangan skin Microbiome dengan menggunakan produk skincare yang mengandung probiotik atau Prebiotic (Sumber referensi)


Somethinc Resurrect Multibiome Serum adalah
Serum neutralizer & balancer diformukasikan sebagai solusi bagi kulit yang mengalami breakout dengan menyeimbangkan mikrobiota kulit sehingga mencegah permasalahan kulit akibat ketidakseimbangan skin microbiome.



Naa, itu tadi adalah cara meningkatkan dan memperbaiki skin barrier dengan produk skincare yang bisa kalian praktekan. Namun perlu diingat, tidak ada hasil yang instan. Sehingga kalian perlu kesabaran dan ketelatenan dalam merawat skin barrier supaya berfungsi sebagaimana mestinya. Semoga berhasil.🤲



Sumber referensi:


Post a Comment

3 Comments

  1. Bahas versi body care jg dong kak, sekalian masukin rekomendasi produk kalau kk punya juara bodycare utk jd rekomnya

    ReplyDelete
  2. Vaseline potreloum jelly emang boleh ditaruh di muka ya min?
    Kalau kulit oily emang aman naruh itu di muka?

    ReplyDelete
  3. Aman untuk kulit kering...
    Tapi kurang ramah untuk kulit berminyak

    ReplyDelete

DESCLAIMER: Saya bukan dokter, tapi seorang Skincare-Anthusiast yang telah lama mempelajari tentang kandungan skincare melalui jurnal dan berbagai sumber lain nya. Saya juga pernah mempunyai masalah kulit seperti: acne prone, oily, komedo, PIH, PIE, dermatitis atopik, alergi, sensitized, etc. Kondisi kulit saat ini: combination-to-dry, pori-pori besar, prone to eczema.

Semoga Skincapedia bisa membantu teman-teman dalam mencari referensi skincare 🙏