Ingredients yang boleh di-kombi dan yang tidak..???
Sebenarnya udah lama saya mau mengangkat tema ini (eaaaakk) tapi pengetahuan saya belum cukup. Masih cetek....🙏🙏🙏
Dan saya rasa di google juga udah banyak yang bahas sih, cuman antara artikel satu dengan yang lain kadang berbeda pendapat, ada yang boleh ada yang tidak...yang sering membuat skincare lover pada bingung...
Nggak usah banyak basa-basi, langsung saja kita bahas satu per satu.
Picture was taken from Freepik |
1. Niacinamide + AHA BHA
Dua bahan ini lah yang sering ditanyakan. Boleh nggak sih kalo di layer?Jawabanya bisa boleh, bisa tidak.
Nah kan, bingung...😆
❌Tidak Boleh di-layer
Kebanyakan bilang nggak boleh karena 2 bahan ini (niacinamide + acid) nggak kompatibel satu sama lain. Alasannya:
- Bisa mengganggu kinerja satu sama lain.
- Bisa menimbulkan iritasi (??)
Poin 1. (Mengganggu kinerja)
Oke. Saya setuju. Karena niacinamide + acid memiliki pH yang berbeda. Jika di gabung akan menetralkan satu sama lain.
✓pH Niacinamide sekitar 5. Jika pH nya turun, dia nggak maksimal kerjanya.
✓pH AHA 3-4. Jika pH nya naik, akan membuatnya sulit untuk penetrasi sehingga Exfoliasi nya jadi nggak optimal, (sekaligus mengurangi efek samping nya)
Poin 2. (Bikin iritasi)
Kurang setuju.
Begini... rata-rata artikel yang saya baca menyatakan kalo niacinamide + acid = iritasi. Tapi nggak dijelasin kenapa kok bisa.
Akhirnya saya nemu artikel, niacinamide nggak boleh dicampur dengan AHA karena ada kemungkinan niacinamide akan bereaksi dengan asam lalu terhidrolisis menjadi Niacin/nicotinic acid. Dan, Niacin inilah yang memicu prostaglandin release yang menyebabkan skin flushing dan itching, atau dikenal dengan istilah Niacin flush.
FYI: Niacin flush adalah efek samping akibat mengkonsumsi suplemen Niacin/ nicotinic acid dosis tinggi. Yaitu ditandai dengan melebarnya kapiler darah yang meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit, itulah kenapa kulit nya jadi merah, flushing (merona). Cek Sumber referensi.
Kadang-kadang Niacin flush juga disertai gejala gatal (itching), burning, dan tingling, seperti gejala sunburn. That's not harmfull anyway, tapi cukup uncomfortable.
Gejala niacin flush, biasanya akan hilang setelah sekitar 1 jam. |
Tapi, Faktanya: Niacinamide itu sifatnya stabil, Gaes. Jadi perlu kondisi yang tepat agar dia bisa "berubah".
Niacinamide akan terhidrolisis menjadi Niacin hanya jika level pH= 2, suhu 90°C, dan setelah >75 jam. Cek Sumber referensi.
Memang ada kemungkinan akan ter-konversi menjadi Niacin, tapi hanya dalam jumlah kecil, sehingga (bagi kebanyakan orang) tidak cukup memberi efek Niacin flush.
Kesimpulan yang bisa ditarik:
Kombinasi Niacinamide + AHA BHA tidak akan menyebabkan iritasi/breakout.
Yang jadi masalah: niacinamide + AHA BHA = less efficacy, serta tidak menutup kemungkinan akan mengalami Niacin flush yang hanya berlangsung 1 jam.
#Niacin flush harusnya bukan termasuk kategori iritasi, karena dia bisa hilang dengan sendirinya, sementara iritasi harus di apa-apain dulu biar kembali normal. Wallohua'lam 🙏
✔️Boleh dilayer
1. Niacinamide boleh dipakai setelah proses exfoliasi selesai. Maksud saya produk Exfoliasi yang rinse-off, yang dipakai 10-15 menit bilas. Kalo udah dibilas ya kita anggap proses nya udah selesai kan? Nah, disini niacinamide justru membantu mengembalikan fungsi skin barrier yang sempat "terganggu" selama proses exfoliasi.
2. Konsentrasi niacinamide-nya nggak lebih dari 5% (konsentrasi optimal tanpa efek samping). Kalo segitu udah optimal, buat apa lebih? Justru ntar ada efek samping bikin kulit kering
3. Niacinamide boleh di-layer/di-combi dengan AHA BHA (leave-on) setelah diberi jeda minimal 15-30 menit. Atau paling baik, jika nggak mau ribet, Niacinamide nya bisa dipakai di lain hari.✌️
Lalu bagaimana jika AHA BHA + niacinamide terdapat dalam satu formula?
Ya udah. Mau apa lagi? udah nyatu nggak bisa dipisah.... Biasanya niacinamide nya nggak lebih dari 2%, paling pol 2,5%. Atau sebaliknya, niacinamide nya yang tinggi, tapi konsentrasi AHA BHA nya yang rendah. That's oke, nggak akan menyebabkan Niacin flush. Kalo belum yakin bisa di Test patch dulu.
2. AHA BHA + Retinol
Kalo ini mah pasti udah paham semua.Dua bahan itu memiliki efek samping yang mirip. Kalo dikombinasikan akan saling meningkatkan resiko efek samping nya...
Ehm. Ada yang berpendapat begini:
- pH retinol paling efektif: 5-6.
- pH AHA BHA: 3-4
So, dua bahan ini nggak kompatibel. Sama kek niacinamide.❌
Baiklah, bagaimana jika di beri jeda 30 menit?
Ya sama aja nggak boleh. Karena bisa meningkatkan resiko iritasi terutama jika sensitivitas kulit nya tinggi.❌
3. AHA BHA + Vit C
- L-ascorbic acid/pure Vit C (pH 3-4)
- ethyl ascorbic acid (pH 4-5)
- Ascorbyl tetraisopalmitate (pH 4-6)
- ascorbyl glucoside (pH 5-7)
- Sodium ascorbyl phosphate (pH 6-7)
- magensium ascorbyl phosphate (pH 6-7)
✔️Boleh:
1. Jika Vit C nya jenis ethyl ascorbic acid (pH 4-5). Jadi, habis Exfoliasi dengan AHA BHA, otomatis pH kulit kita jadi lebih rendah, hal ini justru dapat membantu ethyl ascorbic acid untuk penetrasi. Plus sel kulit mati jadi berkurang, sehingga, secara teknis, tidak ada yang menghalangi Vit C untuk masuk. Nah, AHA BHA + ethyl ascorbic acid = meningkatkan efikasi satu sama lain.
2. Jika Vit C nya nggak lebih dari 5%.
Kenapa?
Karna vit C derivatif pada akhirnya akan diubah jadi pure Vit C, sehingga konsentrasi yang tinggi bisa meningkatkan resiko sensitivitas apabila di kombi dengan AHA BHA. Jadi penting untuk memperhatikan konsentrasi nya juga.
❌Tidak boleh.
1. Jika dikombi dengan Vit C murni/ L-ascorbic acid.
Sebenarnya ascorbic acid dan AHA BHA cukup kompatibel karena bekerja pada level pH yang sama: 3-4.
Tapiii....kulitnya yang nggak kuat, Gaes.
Dua-duanya memiliki resiko iritasi. Dan menggabung ke duanya hanya akan melipat gandakan efek sampingnya. Jadi, jangan coba-coba dipakai bareng ya...
Kabar baiknya: Vit C murni udah jarang digunakan sekarang. Para produsen tentu lebih memilih Vit C derivatif karena jauh lebih stabil dan mudah diformukasikan.
2. Jika konsentrasi AHA BHA nya tinggi. Contoh: the Ordinary AHA 30% BHA 2% tidak boleh di combi dengan Vit C dalam bentuk murni maupun derifat/ester.
3. Jika sensitivitas kulitnya tinggi
4. Jika salah satu/dua produk mengandung alkohol, patut diwaspadai juga itu..
5. Jika selisih pH Vit C dan AHA BHA besar: 2 atau lebih.
Contoh: sodium ascorbyl phosphate (pH 6-7) nggak akan kompatibel sama AHA BHA (pH 3-4)
Duh, ribet ya, mau layer aja harus ngerti pH nya dulu😭. Mending nggak usah deh🤦😆
4. AHA BHA/ acid + peptide
Termasuk Vit C murni+ peptide.
❗Tidak direkomendasikan untuk di gunakan bersama. Sebab akan membuat peptide berkurang efikasi nya.
Why?
Peptide rentan terhidrolisis jika bereaksi dengan acid, yang akan memecah ikatan peptide menjadi asam amino tunggal, yang membuatnya less effectif.
Ditambah lagi, dalam kondisi pH yang rendah, peptide akan mengalami proses deaminasi dan oxidasi.
Kabar baiknya: kombinasi ini tidak menyebabkan iritasi atau breakout, tapi hanya mengurangi efektivitas peptide.
5. Retinol + Vit C
✔️Boleh.❌Tidak boleh jika Vit C murni.
6. Retinol + Niacinamide
✔️Absolutely boleh. Tapi usahakan niacinamide nggak lebih dari 5%. Tergantung sensitivitas nya juga sih.7. Niacinamide + Vit C
✔️Boleh Gaes. Terutama jika Vit C bentuk derivatif. Karena Dua-duanya stabil. Jadi buat apa takut? Toh banyak sekali produk yang mengkombi 2 bahan ini dalam satu formula. Kabar baiknya: sekarang Vit C derivatif itu udah lebih populer daripada bentuk murni nya.
8. Jangan me-layer dua/lebih bahan yang sama-sama memiliki resiko iritasi
Contoh:1. Benzoyl peroxide + retinol/AHA BHA
2. Memakai 2 produk Exfoliasi sekaligus. Kecuali kalo memang diperuntukan untuk satu rangkaian.
4. Reinoid acid + Vit C
5. Dll.
Desklaimer:
Tulisan ini murni hasil penyelidikan saya sendiri di google, yang bisa saja keliru🙏. Ditambah lagi dengan adanya fakta bahwa tiap orang memiliki different skin-tolerance, sehingga efek dari mengkombinasikan bahan-bahan tersebut tidak selalu sama person-to-person.
Saya berharap suatu saat ada formulator atau dermatolog yang mampir ke postingan ini dan mengoreksi tulisan saya yang keliru.🤭🤲