Boyolali merupakan salah satu kota dari 35 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kota yang terkenal akan susu sapi, yang mendapat julukan 'Boyolali Kota Susu'. Tapi siapa sangka jika ternyata Boyolali juga memiliki wisata edukasi yang sayang untuk dilewatkan. Berkunjung ke Boyolali belum lengkap rasanya kalau tidak mampir ke wisata yang satu ini, yups namanya Museum R. Hamong Wardoyo. Museum ini berlokasi di jalan Raya Boyolali-Solo, tepatnya di Kecamatan Mojosongo. Bangunan museum yang terlihat aesthetic mirip seperti Museum Lourve yang terdapat di Negara Prancis. Berbentuk segi enam, atapnya berupa panel kaca yang tembus pandang dengan bangunan seperti piramida. Museum ini dibangun pada tahun 2015 yang mengambil nama dari Bupati Boyolali yang kali pertama memimpin kota Susu setelah kemerdekaan.
Kebetulan sekali libur semester telah tiba, setelah berpusing mengerjakan UAS saatnya menyegarkan pikiran. Tapi adanya Pandemi ini, membuat saya tidak bisa pergi jauh-jauh, jadi saya memutuskan untuk berlibur di kota sendiri. Lokasinya tidak jauh dari rumah saya, cukup menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit saja. Lumayan refresing sejenak. Sesampainya disana saya langsung masuk, ternyata gratis lho. Cukup mengisi buku tamu saja, tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Sebenarnya Museum Ini terdiri dari 3 lantai, tetapi khusus untuk pengunjung hanya bisa menjelajahi lantai pertama dan kedua saja. Dilihat dari luar sepertinya bangunan ini sangat kecil, namun setelah masuk cukup besar dan luas yang mampu menampung puluhan benda bersejarah mulai dari Arca, Miniatur sampai beragam lukisan dan foto zaman dahulu.
Benda yang pertama kali dilihat setelah memasuki pintu utama adalah patung R. Hamong Wardoyo, kemudian dibelakang meja resepsionis terdapat gunungan dan di samping kanan kirinya ada wayang kulit yang diletakkan didalam kaca sehingga pengunjung tidak bisa menyentuhnya. Selanjutnya ada patung lembu sura atau sapi ndekem. 'Sapi Ndekem' merupakan ikon kota Boyolali yang sudah tersebar di berbagai daerah.
Selain itu, di lantai dasar ada banyak peninggalan warisan budaya dari zaman dahulu seperti benda purbakala lainnya termasuk benda sejarah kerajaan, salah satunya adalah kereta kencana yang terdapat di tengah museum. Yang mana kendaraan tersebut digunakan oleh Raja yang ditarik kuda. Ada juga lumbung padi dan disampingnya terdapat patung Ki Ageng Pandan Arang.
Di lantai dua juga tidak kalah menarik lho, di sepanjang jalan menuju lantai 2 terdapat banyak koleksi foto-foto yang menampilkan wajah Boyolali zaman dahulu dan masa kini. Dibagian bawah foto juga disertai keterangan gambar, nama fotografer, dan tahun pengambilan gambar. Segala foto yang dipajang memiliki nilai artistik dan ceritanya masing-masing.

Ketika berada di lantai dua, terdapat beragam foto yang mencarikan asal muasal Boyolali. Mulai dari tarian reog, lahan persawahan, hasil pertanian dan masih banyak lagi koleksi foto lainnya. Selain itu, terdapat pula beberapa alat pertanian seperti cangkul, sabit, caping, dan luku. Luku merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membajak sawah yang diratik oleh lembu. Dari beberapa alat tersebut, dapat digambarkan bahwa Boyolali memiliki lahan sawah yang luas dan subur. Di lantai 2 juga bisa melihat pemandangan di luar museum lho karena disekeliling ruangan adalah kaca. Dan tidak lupa, Museum ini juga memamerkan beragan foto keluarga R. Hamong Wardoyo. Terdapat pula silsilah keluarga dan biodata yang langsung bisa kita pelajari ketika berkunjung ke museum ini.
Tak terasa setelah berkeliling Museum, ternyata waktu bergulir begitu cepat tanpa saya sadari, karena terlalu asyiknya menikmati liburan kali ini. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang saya dapat yang tidak mungkin untuk dilupakan.




0 Comments
DESCLAIMER: Saya bukan dokter, tapi seorang Skincare-Anthusiast yang telah lama mempelajari tentang kandungan skincare melalui jurnal dan berbagai sumber lain nya. Saya juga pernah mempunyai masalah kulit seperti: acne prone, oily, komedo, PIH, PIE, dermatitis atopik, alergi, sensitized, etc. Kondisi kulit saat ini: combination-to-dry, pori-pori besar, prone to eczema.
Semoga Skincapedia bisa membantu teman-teman dalam mencari referensi skincare 🙏