Review Kelly Pearl Cream untuk Jerawat

Saya punya cerita dengan Kelly Pearl Cream ini. Masih jelas diingatan saya waktu saya SMA dan jerawat mulai aktif-aktifnya. Saya pernah direkomendasikan untuk memakai Kelly Pearl Cream sama pak guru biologi.   Mungkin beliau ngrasa kasihan sama saya yang jerawatan itu, dan beliau sering memperhatikan kalo saya suka pencet-pencetin jerawat waktu di kelas. wkwkwkwk. Padahal waktu itu saya bodo amat sama jerawat. hmm. Dulunya Saya emang agak tomboy sih, tidak begitu masalah dengan penampilan.

Kelly Pearl Cream. Foto by firdhaaa12 FD member

Tapi yaa udah, akhirnya saya langsung iyain aja saran pak guru saya itu. Lagipula kelly ini harganya cuma 3.500. Murah meriah sekali😅


Pesan beliau waktu itu:


Kelly nya dipake di malam hari aja waktu mau tidur. Di oles tipis-tipis saja di area yang sering tumbuh komedo, juga di totol ke jerawat nya. Bangun tidur langsung cuci muka pakai sabun. Jangan pernah dipakai di siang hari kalo nggak mau muka nya kayak topeng.

Saya lakukan persis seperti yang beliau bilang.

Kesan pertama memakai Kelly.

Kesan pertama waktu memakai kelly adalah doi susah sekali diratakan. Teksturnya berat seperti dempul. Walopun saya sudah memakainya tipis-tipis, tetap kelihatan seperti memakai topeng. Formulanya super lengket dan nggak bisa meresap ke kulit. Bangun tidur jangan ditanya, muka saya udah kayak kilang minyak. Daan susah sekali dibersihkan. Alhasil cuci mukanya harus saya ulang 2x.

Lalu, apakah saya berhenti?

Oo..tentu tidak, saya sih happy-happy aja. Saya malah takjub waktu sehabis cuci muka, wajah saya kelihatan bercahaya, #
ketimpa lampu soalnya. Wkwkwkw. Kulit saya yang cenderung cerah jadi makin kelihatan putih. Setidaknya itu yang dikatakan teman-teman saya (note: dulu SMA saya tinggalnya di asrama, Gaes. Otomatis teman-teman pada notice pada 'aktivitas baru' saya itu).

Bagaimana efek ke jerawatnya?

Ajaib, Gaes! jerawat saya cepet kempes. Trus, 'mata' jerawat yang dulunya kependem di bawah kulit, jadi bermunculan.
'mata' jerawat ini adalah semacam lemak (yang sebelumnya adalah jerawat) tapi terjebak di dalam kulit. Nggak bisa dikeluarin kalo nggak dipencet. Kalo dipencet jadi bopeng. Jadi simalakama kan?

Trus kesan selanjutnya?

Teman-teman saya juga takjub. Dua orang teman saya yang juga jerawatan akhirnya ikut nyobain. Dan mereka juga cocok, Gaes.

Apakah kelly ini bisa membuat wajah saya mulus?

Sayangnya enggak. Jerawat masih tetep bermunculan walopun tidak se parah sebelumnya. Secara kulit saya berminyak dan hormon lagi aktif-aktif nya. Alhasil jerawat nggak mungkin di stop begitu saja.

Setelah habis 1 pot?

Saya repurchase lagi... Tapi ya gitu, jerawat tetap muncul 1,2,3. Begitu terus. Nggak bisa 100% ilang. Akhirnya timbul rasa malas, dan ogah-ogahan pake kelly. Terutama saya males sama teksturnya yang lengket dan susah dibersihkan. Apalagi kalo malam udah ngantuk. Jadi makin males lagi. Padahal kalo ditelatenin, lumayan lo efek kelly-nya. Ya sudah... pada akhirnya saya bodo amat lagi sama jerawat.😆

Masa-masa kuliah.

Jerawat masih aja berdatangan. Nggak ada habis-habisnya. Kala itu saya udah cukup peduli dengan masalah penampilan, Gaes. Dan saya pun ingat kelly, dan pingin balikan sama dia. heheee...
Tapi apa yang terjadi? Ternyata kulit saya nggak cocok lagi sama kelly, Gaes. Seperti udah nggak ngefek sama sekali, bahkan cenderung bikin wajah saya tambah minyakan dan komedoan.

Naa...akhirnya malah ketahuan sama teman saya, kalo saya pake Kelly. Katanya Kelly itu bahaya, ada kandungan merkurinya dan bisa bikin kulit makin tipis. Doi tahu-nya dari kabar berita di TV. Yaudah.  Akhirnya sampai sekarang saya nggak nyoba-nyoba lagi.

Begitulah, akhir cerita saya sama Kelly ini. hehe

Yang bikin saya heran, Kelly ini rupanya masih eksis lo sampai sekarang. Bahkan di warung kelontong tetangga saya masih ada yang jual. Laku pulak😅.

Saya jadi penasaran dengan ingredients nya...padahal waktu saya pake dulu, saya nggak peduli soal ini. Mau pakai ya pakai aja, apalagi saran dari pak guru biologi. Langsung percaya aja tanpa riset ingredient dulu. hehe

Baiklah...mari kita kepoin..


Penjelasan Ingredients Kelly Pearl Cream

Ingredients:

White petroleum jelly, isopropyl myristate, beeswax, titanium dioxide, talk, lanolin, squalane, tocopheryl acetate, benzophenone, fragrance, propyl paraben, Cl 19140, Cl 15995

White petroleum jelly.

a.k.a Vaseline. Seperti hal nya mineral oil, petroleum jelly adalah by product dari minyak bumi. Petroleum Jelly juga merupakan agen oklusif paling efektif hingga sekarang. Note: oklusif adalah tipe pelembap yang bekerja dengan cara mengunci kelembapan yang sudah ada di lapisan kulit kita.

Jenis pelembap ini tidak akan terserap ke dalam kulit, tapi hanya stay di permukaan. Walopun diklaim non-comedogenic, tapi teksturnya amat lengket, heavy, dan greasy.

Kelebihanya: dapat menghalangi 'water loss' hingga 40%, sehingga cukup baik untuk treatment bibir/siku/tumit yang pecah-pecah.

Sayangnya, tidak cukup baik untuk kulit wajah terutama tipe berminyak. Sebab teksturnya yang pekat akan menciptakan kondisi (terlalu lembap) yang baik untuk tumbuh bakteri dan jamur.

Isopropyl myristate

Adalah minyak sintetis yang berfungsi sebagai emollient. Membuat kulit terasa halus, lembut, tanpa efek greasy. Bahkan bisa mengurangi efek greasy pada produk yang kandungan minyak nya banyak. Dapat terserap dengan baik ke dalam kulit dan membantu penyerapan bahan aktif. Sayangnya tingkat komedogeniknya tinggi yaitu level 5 alias jelas dapat menyumbat pori.

Beeswax

a.k.a lilin lebah. Merupakan bahan alami yang dibuat oleh lebah ketika membuat sarang. Berfungsi sebagai emollient (melembapkan wajah dan bibir) dan memperbaiki kulit pecah-pecah. Juga memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dapat mencegah infeksi pada luka. 

Titanium dioxide

Agen sunscreen, broad spectrum. Dapat juga berfungsi sebagai oil-absorbent, agen opacifiying yang memberi efek instant brightening.

Talc

Berfugsi sebagai oil-absorbent dan memberi efek low-covering (menutupi) warna kulit yang tidak rata.

Lanolin

Adalah zat berminyak yang secara alami dapat ditemukan pada bulu domba. Berfungsi sebagai emollient yang cukup efektif sehingga dapat mencegah kulit kering, kasar, dan bersisik. Meski bertekstur seperti wax (lilin), lanolin cukup mudah terserap ke dalam kulit dan tidak meninggalkan kesan lengket. Potensi komedogeniknya level (rendah)

SqualAne

Merupakan turunan SqualEne (minyak yang diekstrak dari hati ikan hiu). Cuma beda huruf A dan E. Juga skin-identical ingredients yaitu bahan yang strukturnya mirip sebum manusia. Sehingga memiliki kemampuan  superb-moisturizer, mudah diserap oleh kulit dan compatible (sesuai) untuk semua tipe dan kondisi kulit. Bahkan untuk kulit sensitif, berjerawat, dan fungal-acne sekalipun.

Tocopheryl acetate

Vit E. Antioksidan dan Skin-moisturizer yang dapat melindungi kulit dari efek buruk sinar UV.

Benzophenone

a.k.a oxybenzone. Bahan ini sering dipakai dalam produk sunscreen karena kemampuanya menghalau sinar UV. Namun sebenarnya kemampuan-nya itu sangat lemah jika tidak di-combine dengan agen sunscreen lain. Tapi karena sifatnya yang stabil terhadap cahaya, doi seringkali dipakai sebagai photo-stabilizer (yang melindungi formula produk) daripada agen sunscreen.
Walopun nama Benzophenon cukup kontroversial, namun penggunaan dibawah 6% masih aman.

Fragrance

Aroma Kelly ini sangat khas pemirsah. Bau nya jadul gitu pokoknya...hehe

Propyl paraben

Pengawet yang cukup konroversial juga, tapi masih aman jika konsentrasinya tidak melebihi dosis yang diijinkan yaitu 0,19%.


Kesimpulan

Poin satu. Kalo dilihat dari ingredientsnya nggak ada kandungan merkuri dan tidak ada bahan yang membuat kulit jadi semakin tipis (ekfoliant). Juga tidak ada agen pencerah. Jadi kalo Kelly ini bisa bikin wajah putih, itu berarti hanya efek instant / sementara saja (seperti kalo kita habis pakai bedak/ foundation)

Poin dua. Pantas kalo Kelly susah diratain dan tidak bisa meresap ke kulit sebab bahan utamanya minyak dan lilin. Sama sekali tidak mengandung air, bahan pengencer, pelarut dll.

Poin Tiga.
Kalo Kelly bisa mengempeskan jerawat itu mungkin hanya faktor keberuntungan. Sebab, walopun mengandung beeswax yang dapat berfungsi antibakteri. Tapi ada potensi komedogenic dan kandungan petroleum jelly bisa menciptakan kondisi (terlalu lembap) yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur. 

Dan efek jerawat kempes seperti yang saya dan kedua teman saya alami belum tentu akan sama efeknya jika orang lain yang memakai. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi kulit uang berbeda-beda.
Terbukti pertama kali pakai cocok, setelah kuliah coba lagi, ternyata nggak cocok. Bisa jadi karena kondisi kulit saya yang sudah berubah.

Poin empat. Apakah Kelly aman di gunakan? Iya. Aman. Dalam arti doi tidak berbahaya dan tidak membuat wajah menjadi rusak seperti habis kena merkuri. Sama sekali enggak. Cuma Kelly memiliki kekurangan seperti membuat wajah makin berminyak dan komedoan, apalagi jika tidak tahu cara pakainya.

Poin Lima.
Apalagi ya? Mungkin kalian yang udah pernah mencoba Kelly bisa menambahkan di kolom komentar, hehehe.🙏🙏🙏



Update Review 

Well, saya memutuskan untuk balikan lagi sama Kelly, dong. Ini untuk kali yang ke-3, Gaes🤭. Gara-gara liat reviewer di YouTube, hasilnya kok bagus banget. Dan kebetulan karena lagi nyari-nyari day Cream denga efek tone up, tapi belum nemu yang memuaskan...

Skincapedia. Doc


Quick Review 

Kemasan

masih sama PLEK ketiplek dengan kemasan jadul nya. Dari kardus, brosur, Ingredients list, sampe material pot nya. Semua nya nggak ada yang berubah. Masih sama seperti dulu.

✔️Aroma: masih sama, jadul.

✔️Tekstur: Berat, dempul banget.

✔️Harga: masih murah seperti dulu. 5 ribuan saja.


Cara pakai

Kali ini saya pakai untuk AM routine, Gaes. Sebagai ganti day Cream/Foundation.

Hasilnya

Dewy, glowy finished, sheer-coverage, jadi keliatan natural.

Tapi, memang agak susah di blend, harus dengan effort.

  1. Kalo cuma pakai Sunscreen aja, trus dilayer dengan Kelly: ngeblend-nya masih seret.
  2. Kalo pakai serum/moisturizer dulu, trus Sunscreen, dilanjut Kelly: lebih mudah di blend. Hasilnya nyatu banget, nggak nge-dempul dan nggak white cast.
Sebelumnya sudah pakai serum dan sunscreen.

Efek tone up nya natural dan tidak moblong-moblong.


Nilai Plus (+) : murah, coverage nya natural, dia berhasil membuat pori-pori saya setingkat lebih nge-blur, dan saya suka efek dewy-glowy nya..

Nilai Minus (-)

  1. Agak lengket, trus kalo udah siangan, asli minyakan banget, jadi harus di tap-tap pake tisu biar minyaknya nyerep ke tisu. 
  2. Agak komedogenik di kulit saya, terutama di daerah I zone: hidung atas (perbatasan alis) sampai bawah bibir. 

Tips:

  1. Pakai kelly, Biar bagus hasilnya, kulit harus dalam kondisi bagus dan sehat (syarat mutlak)
  2. Jangan dipakai single use. Sebelum nya harus dilayer dulu pakai Sunscreen atau Moisturizer supaya nge-blend nya lebih mulus. 
  3. Sore sebelum mandi, usahakan double cleanse pakai Micellar water, untuk membantu mengurangi komedo nya.

Overall

Setelah kurang lebih 2 mingguan saya pakai, tidak membuat kulit break out, dan tidak ada efek aneh-aneh. Serta, minus nya masih bisa diatasi, sehingga saya memutuskan untuk repurchase lagi kalo sudah habis. Xixi✌️ 


Anyway, Ada kembarannya Kelly, cek aja Ingredients lengkapnya di sini:  Meco Pearl Cream 

Post a Comment

7 Comments

  1. Omg kak thankyouu banget. Review nya sangat membantu dan sesuai sama yang aku cari. Lengkap pembahasan per ingredients serta ada kesimpupannya. Semngat teruss terimakasih banyakkk

    ReplyDelete
  2. Sunscreen Wardah orange + kelly mantep bgt di wajahku yg tipe kombinasi cenderung kering dibagian pipi

    ReplyDelete
  3. Aku pakai inii suka bangettt, tapi pakainya setelah sunscreen dan di aku efeknya kaya pakai tone up cream, lebih cerah secara instaaann hahahaah

    ReplyDelete
  4. Review meco pearl cream dong kk

    ReplyDelete
  5. propyl paraben yang ada di kelly ini masih aman unti bumil dan busui ga ya?

    ReplyDelete
  6. Kalo methylparaben seperti nya masih aman ya...ada dokter di tiktok yang bilang gitu...



    Tapi kalo propylparaben sebaiknya dihindari dulu...atau konsultasi ke dokter dulu aja biar lebih yakin 😉

    ReplyDelete

DESCLAIMER: Saya bukan dokter, tapi seorang Skincare-Anthusiast yang telah lama mempelajari tentang kandungan skincare melalui jurnal dan berbagai sumber lain nya. Saya juga pernah mempunyai masalah kulit seperti: acne prone, oily, komedo, PIH, PIE, dermatitis atopik, alergi, sensitized, etc. Kondisi kulit saat ini: combination-to-dry, pori-pori besar, prone to eczema.

Semoga Skincapedia bisa membantu teman-teman dalam mencari referensi skincare 🙏