Milia Oh Milia . . .


Bagaimana cara menghilangkan milia?
Jawab saja: Panggil Dilan! Haha

Sorry. Juz kidding..!

Penampakan milia ini memang menjengkelkan, Ladies and Gentlemen. Nggak sakit, sih. Tapi lumayan menganggu pemandangan. Milia ini bukan termasuk golongan jerawat dan sebangsanya. Bukan pula komedo. Umumnya milia ini muncul di area mata atau bibir.

(foto: Pinterest)

Banyak artikel di luar sana merekomendasikan produk atau bahan-bahan alami yang ampuh menghilangkan milia.

Kalo kata saya: Nggak semudah itu menghilangkan milia! Milia ini bandelnya bukan main. Lebih bandel dari jerawat atau komedo. 

Saya sendiri punya pengalaman dengan milia. Namun, sebelumnya simak dulu penjelasan di bawah!


Apa itu Milia?

Mengutip seorang ahli kulit bernama Elena Villanueva:

"Milia ia actually a buildup of keratin that get trapped beneath the surface of the skin. It's also important to know that. Unlike acne, milia does not  get inflamed, red, or swollen. And you don't have to have acne-prone skin to develop milia. In fact, any skin type, gender, or age group, can develop milia."

Jadi intinya: Milia adalah sekumpulan keratin (protein/materi dasar penyusun kulit) yang terjebak di bawah permukaan kulit. Milia itu bukan jerawat, bukan pula komedo, juga bukan pori-pori yang tersumbat.

Dia tidak menimbulkan rasa sakit apabila dipegang. Namun, juga tak akan keluar jika hanya dipencet seperti halnya kita memencet komedo. 

Dan, nggak harus orang dengan tipe kulit acne-prone yang punya masalah milia ini. Segala jenis tipe kulit, segala usia (termasuk bayi) tak peduli gender, semua punya kesempatan memiliki milia. 

Jadi Milia ini nggak cuma punya Dilan aja, ya..


Apa yang Menyebabkan Milia ini Muncul?

Menurut pakar, kemunculan milia ini bisa jadi akibat kurangnya eksfoliasi kulit . Sehingga sel kulit mati yang terbuat dari keratin kemudian terjebak dan membentuk semacam kista/benjolan-benjolan kecil berwarna putih di bawah permukaan kulit.

Bisa juga, oleh sebab pemakaian minyak atau krim wajah yang terlalu 'berat'. 

Dan, pola hidup seperti: kurang tidur, merokok, dan kebiasaan yang tidak higienis.

Ada juga yang berpendapat bahwa kemunculan milia ini sebab kurangnya kasih sayang Dilan. #Plakk!


Bisakah kita Mencegah Kemunculan Milia?

Kata ahli: 

" The answer to this question ia not as easy as we'd hope." 

Yah, memang tidak semudah yang diharapkan. Namun, lebih lanjut lagi dia mengatakan: 
Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa melakukan tindakan pencegahan seperti rajin-rajin eksfoliasi kulit, menghindari skincare dan make-up yang terlalu berat dan oil-based. Cukup tidur, tidak merokok, dan melakukan kebiasaan higienis.


Adakah Cara Menghilangkan Milia?

Ada beberapa cara menghilangkan milia. Para ahli merekomendasikan penggunakan produk eksfoliant seperti: salicylic Acid, glycolic acid, atau chemical peeling.
(Foto: Pinterest)

Penggunaan produk di atas, harus disertai kesabaran dan ketelatenan, sebab menghilangkan milia ini tidak seperti sulap yang bim-salabim langsung lenyap!

Lebih lanjut lagi, para ahli setuju dengan konsultasi dengan ahli dermatolog atau dokter kulit adalah pilihan yang tepat.


Pengalaman Pribadi dengan Milia

Saya juga termasuk orang dengan tipe milia-prone. Namun, saya bukan tipe orang yang dikit-dikit ke salon kecantikan atau dikit-dikit konsultasi ke dokter kulit. Pun bukan orang yang suka coba-coba produk perawatan kulit hanya untuk menghilangkan milia. Karena tipe kulit saya ini terholong "spesial".

Kalo kebetulan di wajah saya muncul milia, saya langsung eksekusi dengan tindakan ekstrim. Hehe. Duh. Saya sama sekali tidak merekomendasikan, Lo ya. Karena ini murni pengalaman pribadi.

Milia ini jika tidak dihilangkan, akan bertambah banyak. Jika dihilangkan pun, nanti sewaktu-waktu bisa muncul lagi. Meski sudah melakukan tindakan pencegahan seperti kata ahli tadi. 

Jadi begitu milia ini muncul satu. Saya langsung menusuknya dengan jarum. Setelah ditusuk, baru dipencet sampai "butiran" milia ini keluar. Duuuh...sakit banget Lo ini. 

Saya tidak mau menunggunya hingga banyak. Soalnya kalo tambah banyak berarti tambah sakit lagi ntar. Hehe

Biasanya setelah tindakan ekstrim ini, kulit akan sedikit luka. Saya totol aloevera gel secara rutin pada lukanya untuk mempercepat kesembuhan luka. Dan...

Voilaa...! 
3-4 hari kemudian sudah kering dan hilang milianya tanpa harus memanggil Dilan! Haha.

TANPA BEKAS!

Saya melakukan tindakan ekstrim ini nggak cuma sekali. Seberapa seringnynya tergantung kemunculan milia. Dan tindakan ini harus disertai dengan tekad bulat dan kuat menahan sakit. Huhuhu

Milia ini sungguh berat. Kamu nggak akan kuat. Udah biar aku saja!

Sekali lagi jangan ditiru ya!
Berbagi pengalaman saja.


Sumber:
https://www.mindbodygreen.com/articles/all-inclusive-guide-to-understanding-milia

 

Post a Comment

9 Comments

  1. Masalah hidup Udah banyak masalah kulit juga banyak ya

    ReplyDelete
  2. Kak, kalau kurang memakai sunscreen apakah juga menyebabkan milia? Apa milia bisa hilang kalau rutin memakai sunscreen?

    ReplyDelete
  3. Sunscreen sifatnya hanya membantu mencegah,,,,

    Kalo menghilangkan milia harus pake treatment khusus...

    ReplyDelete
  4. itu jarumnya dicuci dulu ya? apa perlu direndam alkohol/ dibakar biar steril? hehe...penasaran banget kak. di aku uda muncul soalnya. gemess..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cukup diusap pakai kapas yang sudah dituangi Micellar Water, kalo aq😅

      Delete
  5. Halo kalau boleh tau milia bisa hilang pakai produk apa ya? Aku baca katanya the ordinary Granactive Retinoid dan yang BHA bisa, bener ga ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mungkin bisa membantu, tapi tidak sembarang produk...karena milia itu lebih susah dibanding komedo atau jerawat

      Delete

DESCLAIMER: Saya bukan dokter, tapi seorang Skincare-Anthusiast yang telah lama mempelajari tentang kandungan skincare melalui jurnal dan berbagai sumber lain nya. Saya juga pernah mempunyai masalah kulit seperti: acne prone, oily, komedo, PIH, PIE, dermatitis atopik, alergi, sensitized, etc. Kondisi kulit saat ini: combination-to-dry, pori-pori besar, prone to eczema.

Semoga Skincapedia bisa membantu teman-teman dalam mencari referensi skincare 🙏