18 Manfaat Cuka Apel dan Cara Membuatnya (Step by Step) Dijamin Berhasil.

Cuka apel mengandung asam asetat yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga sangat baik di konsumsi oleh penderita diabetes.
Kembali lagi kita membahas Apple Cider Vinegar a.k.a cuka apel. Cairan satu ini oleh orang barat disebut "liquid gold" bahkan ada yang menyebutnya sebagai "elixir" (tau kan?) Sebab cuka apel bisa dimanfaatkan dari ujung kuku kaki sampai ujung rambut. Menyehatkan dari dalam tubuh dan luar tubuh. Bisa juga di manfaatkan untuk keperluan dapur.



Nah, sebenarnya cuka apel ini bisa kita buat sendiri di rumah. Tapi sebelum itu, kita kenali dulu apa manfaatnya bagi kesehatan dan kebugaran.

Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan

  1. Cuka apel mengandung potassium yang dapat menjaga gigi tetap kuat, mencegah kerontokan rambut, dan baik untuk merawat penderita pilek.
  2. Cuka apel mengandung pectin yang melancarkan peredaran darah, sehingga bisa mengusir kolesterol jahat.
  3. Cuka apel mengandung asam maleat yang bersifat anti virus, anti bakteri, dan anti jamur.
  4. Cuka apel mengandung kalsium, sehingga baik untuk menjaga kepadatan tulang dan gigi agar tidak mudah keropos.
  5. Cuka apel mengandung asam asetat yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga sangat baik di konsumsi oleh penderita diabetes.
  6. Cuka apel mampu mendetox liver dan organ tubuh yang lain.
  7. Cuka apel dapat menetralisir PH tubuh
  8. Mampu membakar lemak dan menurunkan berat badan.
  9. Menyembuhkan penyakit kulit karena infeksi jamur, virus, dan bakteri.
  10. Digunakan untuk terapi pengobatan pasien batu ginjal.
  11. Menurunkan tekanan darah tinggi
  12. Menghambat pertumbuhan sel kanker dan membunuhnya
  13. Melegakan tenggorokan
  14. Membantu meringankan gejala alergi
  15. Meringankannpenderita sinus
  16. Meringankannsakit kepala
  17. Meringankan inflamasi dan arthritis
  18. Menghilangkan bau mulut
Masyaalloh banyak sekali manfaat cuka apel. Selain itu bisa juga di pakai untuk merawat kesehatan kulit, silakan baca di sini.

Bagaimana Cara Membuatnya?

Membuat cuka apel sendiri di rumah sebenarnya tidak sulit. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  • Pastikan semua wadah dan peralatan yang akan di pakai benar-benar steril. Untuk mencegah kontaminasi bakteri patogen.
  • Cuci semua wadah dan peralatan dengan sabun kemudian bilas dengan air panas. Keringkan dengan tisu.
  • Wadah dan peralatan haruslah Non-logam, sebab cuka ini nantinya bersifat asam, ingat logam akan bereaksi dengan asam!
  • Jangan lupa sebelum membuat, pastikan tangan Anda juga telah steril.

Resep

🍎Alat dan Bahan

  • Toples kaca beserta tutupnya
  • Kain bersih untuk tutup (#tahap 2)
  • Tali karet
  • Air suling/murni/demineral
  • Buah apel segar (diutamakan yang organik)
  • Gula
  • Cuka apel Bragg (optional)
  • Sendok kayu/plastik
  • Saringan non-logam

🍎Cara Membuatnya Melalui Dua Tahap

Tahap 1:

  • Masukan buah apel yang telah di potong ke dalam toples. Jangan terlalu penuh, cukup 3/4 saja.
  • Larutkan gula dan air, dengan perbandingan 1:1 (1 sdt gula: 1 gelas air). Jika punya cuka apel Bragg, bisa ditambahkan. Note: cuka apel Bragg tidak begitu pengaruh ke hasil, namun dapat mempercepat proses fermentasinya.
  • Tuangkan larutan gula ke dalam toples berisi apel.
  • Tutup rapat dengan penutup toples. Karena pada tahap ini, terjadi aktivitas bakteri anaerob, sehingga tidak memerlukan oksigen. Note: airnya jangan sampai memenuhi toples. Hal ini untuk menghindari toples pecah akibat tekanan gas CO2.


  • Simpan di suhu ruang dan terhindar dari  sinar matahari.
  • Diamkan selama 2-3 Minggu tergantung temperatur. Lebih cepat jika suhu panas, dan lambat jika dingin.
Jika diperhatikan buah apel lama-lama akan mengeluarkan gelembung kecil tanda bahwa proses fermentasi sedang berlangsung. Pada tahap ini gula dan karbohidrat dalam buah apel akan dikonversi menjadi alkohol.


Tahap 2:

Setelah kurang lebih 2 Minggu, dan potongan buah apelnya berhenti mengeluarkan gelembung. Yang artinya gula dan karbohidrat telah menjadi alkohol. Saring, buang apel/ampasnya. Sedangkan larutannya di tuang kembali ke toples. Pada tahap ini akan terjadi aktivitas bakteri aerob yang memerlukan oksigen. Jadi tutuplah dengan kain lalu ikat. Diamkan selama 3 Minggu, sambil sesekali di aduk. 
Pada tahap ke-2 ini, alkohol akan diubah menjadi asam cuka. Bakteri yang berperan adalah acetobacter. Setelah cuka apel berbau menyengat dan mencapai keasaman yang diinginkan, cuka apel siap dipindahkan ke dalam botol dan siap digunakan.



Indikator Keberhasilan

Perlu diketahui bahwa proses fermentasi dan proses pembusukan adalah sama-sama melibatkan aktivitas bakteri. Bedanya: fermentasi merupakan hasil dari aktivitas bakteri tertentu dalam lingkungan terkontrol, sehingga tercipta koloni bakteri baik. Sedangkan pembusukan adalah hasil aktivitas mikrobakteri patogen, tidak terkontrol, dan menghasilkan bau busuk/ amoniak.

"Fermented food is not spoiled food. The proses of fermenting is a method of preservation that raises the population of beneficial bacteria and break down the properties of the food so that they remain edible."


Lalu bagaimana kita yakin kalau cuka apel yang kita buat ini tidak terkontaminasi bakteri yang merugikan (patogen)?

"When fermentation starts, the beneficial bacteria will then outcome the harmful bacteria."

Jadi jangan khawatir, ketika proses fermentasi dimulai, koloni bakteri baik akan melawan bakteri jahat. Karena dalam lingkungan yang terkontrol, bakteri yang baiklah pemenangnya. Yaayy!

Adapun Indikatornya, yaitu:

  • Terbentuk mother/scooby (Symbiotic colony of Bacteria and Yeast)
  • Berbau asam dan menyengat
  • Tidak berbau busuk
  • Tidak ada campur tangan jamur berwarna hitam selama proses fermentasi

Nah...!
Setelah mengikuti prosedur dengan baik dan benar, yakinlah bahwa cuka apel buatan mu, berhasil!
Selamat mencoba!

Sumber: 

https://www.google.com/amp/s/gippslandunwrapped.com/2019/04/09/real-homemade-apple-cider-vinegar/amp/?espv=1

https://fermenterskitchen.com/difference-fermenting-and-rotting/


 

Post a Comment

DESCLAIMER: Saya bukan dokter, tapi seorang Skincare-Anthusiast yang telah lama mempelajari tentang kandungan skincare melalui jurnal dan berbagai sumber lain nya. Saya juga pernah mempunyai masalah kulit seperti: acne prone, oily, komedo, PIH, PIE, dermatitis atopik, alergi, sensitized, etc. Kondisi kulit saat ini: combination-to-dry, pori-pori besar, prone to eczema.

Semoga Skincapedia bisa membantu teman-teman dalam mencari referensi skincare 🙏
Developed by Jago Desain